Kamis, 14 Juni 2012

Sumber Belajar PAI - PKN


KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumwr.wb
Bismillahirrohmanirrohim, alhamdulillahirobbil’alamin, dengan memanjatkan puja dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa,karena atas limpahan rahmat, taufik , hidayahNya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul” Pengembangan Sumber Belajar PAI Berbasis Materi Pelajaran”.
Makalah ini disusun berdasarkan hasil diskusi kelompok dan juga dari reverensi yang relevan,agar nantinya kami berharap makalah ini dapat diterima dengan baik di semua kalangan dan dapat memberi manfaat kepada pembacanya .
Melalui makalah ini penyusun mengucapkan terimakasih kepada:
1.      Prof.Dr.Maftukhin,M.Ag.selaku ketua stain tulungagung  yang telah memberikan kesempatan belajar.
2.      Drs. Munardji, M.Ag selaku dosen pengampu matakuliyah Pengembangan Sumber Belajar PAI yang memberikan pengarahan sehingga penulisan makalah ini terselesaikan.
3.      Civitasak ademik  STAIN tulungagung.
4.      Semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Didalam pengerjaan makalah ini, kami sudah berusaha sebaik mungkin, tapi mungkin dengan segala keterbatasan waktu, kemampuan dan pengetahuan, kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.maka dari itu saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini dikemudian hari.
Wassalamu’alaikum wr.wb
                                                                                                                        Tulungagung,oktober 2011

                                                                                                                                    Penyusun




DAFTAR ISI

Judul  makalah.......................................................................................................
Kata pengantar.......................................................................................................
Daftar isi................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A.  Latar belakang...............................................................................................
B. Rumusan masalah............................................................................................
C. Tujuan pembahasan masalah...........................................................................
D.Batasan masalah
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian pendidikan kewarganegaraan dan pendidikan Agama Islam………….
B.     Bagaimana hubungan timbal balik PKN dan PAI
C.     Keterkaitan Pendidikan Agama Islam Dengan Biologi
D.    Bagaimana keterkaitan Pendidikan Agama Islam dengan fisika
BAB III PENUTUP
Kesimpulan....................................................................................................
DAFTAR RUJUKAN








BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Perlu diketahui bahwa dalam pendidikan Agama Islam terdapat banyak sekali materi  yang memerlukan penjelasan-penjelasan yang rasional, luas dan mendalam. Untuk madsud itulah maka setiap guru agama dituntut memperluas wawasan pengetahuan lain selain materi pendidikan Agama.
Masalahnya adalah mampukah para pendidik khusunya Guru Pendidikan Agama Islam mengaitkan materi Agama islam dengan iptek dan guru mata pelajaran lain  ( yang beragama Islam ) mengaitkan iptek dengan pendidikan Agama Islam ? adakah buku bacaan yang meramu kedua komponen pengetahuan tersebut menjadi satu kesatuan yang terpadu .?   
B.     Rumusan Masalah
1.    Apa pengertian pendidikan kewarganegaraan dan pendidikan agama islam?
2.    Bagaimana hubungan timbale balik antara PKN dan PAI?
3.    Bagaimana keterkaitan Pendidikan Agama Islam dengan Biologi?
4.    Bagaimana keterkaitan Pendidikan Agama Islam dengan fisika?
C.    Tujuan Masalah
1.    Mengetahui pengertian pendidikan kewarganegaraan dan pendidikan agama islam
2.    Mengetahui hubungan timbale balik antara PKN dan PAI
3.    keterkaitan Pendidikan Agama Islam dengan Biologi
4.    keterkaitan Pendidikan Agama Islam dengan fisika
D.    Batasan Masalah
Dalam makalah ini kami membatasi hanya mengenai pengertian pendidikan kewarganegaraan dan pengertian pendidikan agama islam serta keterkaitan pendidikan agama islam dengan materi biologi dan fisika





BAB II
PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
1.    Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan Kewarganegaraan yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah civic education..(Ilmu pengetahuan kewarganegaraan, hubungan seorang dengan orang lain dalam perkumpulan- perkumpilan yang terorganisasir ,hubungan seseorang individu dengan negera ).
Secara sederhana dapat disimpulkan bahwa pendidikan kewarganegaraan (Civic Education)  adalah suatu pendidikan yang berusaha menggabungkan unsur-unsur substatif yang meliputi demokrasi, hak-hak asasi manusia, dan masyarakat madani melalui model pembelajaran yang demokratis, interaktif dan.[1]
Mata pelajaran PKn merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada warga Negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga Negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh pancasila dan UUD 1945. Sebagai perwujudan pelaksanaan hak dan kewajibannya untuk menjadi warga Negara Indonesia yang sesuai amanat Pancasila dan UUD 1945, maka salah satu ruang lingkup mata pelajaran PKn adalah persatuan dan kesatuan bangsa, yang meliputi, hidup agar ke bawah rukun dalam perbedaan, cinta lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, sumpah pemuda, keutuhan Negara Kesatuan Repiblik Indonesia, partisipasi dalam pembelaan Negara, sikap posirtif terhadap Negara Kesatuan Republik  Indonesia, Keterbukaan dan jaminan keadilan.[2]

2.    Pengertian Pendidikan Agama Islam
            Pendidikan islam seringkali mengundang keragaman arti.Pendidikan islam, seringkali dimaksudkan sebagai pendidikan dalam arti sempit yaitu proses belajar mengajar. Pendidikan islam bisa pula berarti lembaga pendidikan yang didalamnya terdapat kegiatan yang menjadikan islam sebagai identitasnya. Perkembangan terakhir memberikan pengertian bahwa pendidikan islam diberi arti lebih subtansial sifatnya, yaitu bukan sebagai proses belajar mengajar, maupun jenis kelembagaan, akan tetapi lebih menekankan sebagai suatu iklim pendidikan atau “education atmosphere”, yaitu suatu suasana pendidikan yang islami, member nafas keislaman pada semua elemen sisitem pendidikan yang ada.[3]

Pendidikan agama islam diberikan dengan mengikuti tuntunan bahwa agama diajarkan kepada manusia dengan visi untuk mewujudkan manusia yang bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia, serta bertujuan untuk menghasilakan manusia yang jujur, adil, berbudi pekerti, etis, saling menghargai, disiplin harmonis dan produktif, baik personal maupun social. Pendidikan agama islam diharapkan menghasilakan manusia yang selalu berupaya menyempurnakan iman, takwa, dan akhlak, serta aktif membangun peradaban dan keharmonisan kehidupan, khusunya dalam memajukan peradaban bangsa dan yang bermartabat [4]
B. Hubungan timbal balik antara PKN dan PAI
Pentingnya Interelasi PAI dan PKN di Madrasah. PAI dan PKN, merupakan 2 mata pelajaran yang relatif dekat antara yang satu dengan yang lainnya. Kedua materi ini mempunyai orientasi penekanan pada aspek pembinaan dan pengembangan kepribadian siswa, yang berakhlak mulia, beriman, bertaqwa kepada Allah SWT., sebagai warga Negara yang menyadari akan status, hak, dan kewajibannya.
Madrasah sebagai salah satu institusi pendidikan Islam yang sengaja didirikan dan diselenggarakan dengan hasrat dan niat untuk mengejawantahkan ajaran dan nilai-nilai Islam, tentunya merasa terpanggil dan memiliki tanggungjawab moral dan akademis untuk ikut memberikan kontribusi guna menyiapkan generasi penerus dan pemimpin masa depan yang lebih berakhlak mulia. Salah satu bentuk kontribusinya adalah dengan melalui pengembangan pendidikan yang berusaha melakukan interelasi materi pelajaran antara PAI dan PKN.
`           Pendidikan agama dan PKN memiliki orientasi yang berdekatan, yaitu sama-sama berorientasi pada pengembangan kepribadian sebagai warga muslim sekaligus warga Negara Indonesia. PAI juga memfokuskan pada peningkatan potensi spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi mansia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia yang mencakup etika, budi pekerti, moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.Peningkatan potensi spiritual mencakup pengenalan, pemahaman nilai-nilai keagamaan, yang pada akhirnya bertujuan pada optimaliasi sebagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk tuhan.PKN merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga Negara yang memahami danmampu melaksanakan hak-hak dan kewajiban untuk menjadi warga Negara Indonesia yang cerdas, dan terampil.



a.       Hubungan timbal balik antara guru PKN dan PAI
Bagi Guru PKn hal ini menjadi tantangan, sebab salah satu tujuan dari mata pelajaran PKn adalah menciptakan lulusan untuk menjadi warga negara yang baik.Berikan pemahaman kepada siswa bahwa Indonesia adalah negara yang masyarakatnya beragam dan majemuk, sehingga negara mempunyai kewajiban untuk melindungi seluruh masyarakat tanpa membedakan suku, agama, dan golongannya.Negara Indonesia bukan negara agama karena masyarakat Indonesia terdiri atas berbagai agama yang dianutnya.Meskipun demikian, negara menjamin dan melindungi warga negaranya untuk melaksanakan dan mengamalkan ajaran agamanya sesuai dengan kepercayaan dan keyakinan masing-masing yang dijamin melalui konstitusi negara yaitu Undang-Undang Dasar 1945.
b.      Hubungan timbal balik antara bahan ajar PKN dan PAI
Dalam pelajaran PAI dan PKN terdapat korelasi diantara keduanya yaitu:[5]
1.                   Dalam studi pkn banyak pembahasan tentang hal-hal yang berhubungan dengan dengan ketuhanan. Jadi saya akan memberikan contoh korelasi tersebut dengan masalah UUD 45 di Negara Indonesia Pasal 29 ayat 2.
2.                   Dan ternyata sebelum dibuat UUD 45 Pasal 29 Ayat 2 tersebut, agama Islam telah lebih dulu menyatakan bahwa “bagimu agamamu, bagiku agamaku”, jelas sudah terlihat hubungan antara pendidikan kewarganegaraan dengan pendidikan agama, Islam khususnya.
yang lebih simple lagi, kita ambil contoh Pancasila sila pertama, yang berbunyi :
“Ketuhanan Yang Maha Esa”
Seluruh warga negara Indonesia harus bertuhan, karena dasar negara Indonesia adalah Pancasila,dan itu ditunjukkan pada sila pertama.
Jadi, tidak boleh warga negara Indonesia tidak beragama. Jika tidak beragama tidak akan memenuhi Pancasila tersebut. Apabila seseorang tidak beragama, otomatis dia tidak akan bertuhan pula, sedangkan sila pertama adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, dan itu bertolak belakang dengan Pancasila dalam ilmu kewarganegaraan.


3.        Pada ayat yang ke-2 yaitu “Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab”. yang berarti mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia, tenggang rasa dan tidak semena-mena terhadap orang lain.  Pada ayat yang ke-2 ini, disini kita mengetahui dengan jelas bahwa hak manusia atau hak masyarakat dan bangsa Indonesia harus menjunjung tinggi nilai dan moral ”kemanusiaan” yaitu dimana bangsa Indonesia harus bisa menyadari dan bersikap sebagai manusia yang memiliki dasar dan pemikiran hidup yang memiliki toleransi dan saling menghargai antara sesama manusia itu sendiri dan bukan berdasarkan pada “hukum rimba”.
4.        Pada ayat yang ke-3 “Persatuan Indonesia”. yang berarti mengembangkan rasa cinta kebangsaan dan tanah air dalam rangka memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemedekaan yang sesuai dengan surah Al-hujarat ayat 13.
5.      Sila keempat ” Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratanperwakilan” yang berarti pembicaraan dalam musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan hati nurani yang luhur sesuai dengan surah Al isra ayat 36.
6.        Sila kelima ” keadilan bagi seluruh rakyat indonesia” yang berarti bersikap adil terhadap sesama dengan tujuan menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban sesuai dengan surah an-nahl 90.
7.        Korelasi antara Pendidikan Agama Islam dengan Pendidikan Kewarganegaraan salah satunya  adalah mengenai moral. Keduanya sama-sama memiliki visi untuk menjadikan seorang manusia itu memiliki moral yang baik, seperti menjadi manusia yang taat, jujur dan berkepribadian
8.      Hubungan ilmu kewarganegaraan dengan ilmu pendidikan agama islam adalah hukum. 
9.      PAI bertujuan untuk,  pertama, menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT. Kedua, mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama  dan berakhlak mulia  yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.
C.    Keterkaitan Pendidikan Agama Islam Dengan Biologi
Dalam pendidikan agama Islam banyak sekali dijumpai materi yang berhubungan dengan kehidupan. Isyarat – isyarat Allah yang dituangkan dalam Al Qur’an tentang makhluk – makhluk hidup merupakan motivasi atau dorongan untuk mengembangkan akal pikiran dalam rangka menguak sedikit rahasia – rahasia kehidupan di muka bumi ini.
Setelah satu contoh dapat dilihat dalan firman Allah yang tertuang dalam bagian akhir surat Al Ambiya’ ayat 30 sebagai berikut:[6]



وجعلنا من ا لماء كل شيئ حي افلا يؤ منو ن ……
Artinya :”….Dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup, Tapi
mengapakah mereka tidak juga beriman”.(Qs Al Ambiya’ : 30)
Ayat tersebut member petunjuk bahwa Allah SWT telah menciptakan kehidupan (Al Hayyah) dari air (sebagai bahan baku), atau tiap –tiap benda hidup berasal dari air, artinya tanpa air tidak aka nada penghidupan. Menurut ilmu pengetahuan, kata “ air atau ma’a”dalam bahasa arab, dapat berarti hujan, air laut atau benda yang encer.
Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat petunjuk- petunjuk Allah dalam ayat berikut:
Ø  Air dalam arti “ Air hujan” :
و ا نز ل من ا لسما ء ما ء فاء خر جنا به ا ز و ا جا من نبا ت شتى…………
Artinya: “…Dan menurunkan dari langit air hujan, maka kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis – jenis dari tumbuh – tumbuhan yang bermacam – macam”. (Qs.Thoha:53)
Ø  Air dalam arti “benda encer”(spermatozoa/mani) :
خلق ا لا نسا ن من نطفة
Artinya: “ Dia telah mencipyakan manusia dari air mani (sperma)…..”. (QS.An Nur : 45).
Ayat – ayat tersebut di atas member isyarat bahwa mahluk hidup seperti manusia, binatang dan tumbuh- tumbuhan merupakan makhluk hidup yang telah diciptakan Allah dari air atau benda cair (encer).
     Untuk lebih memahami tanda –tanda kekuasaan Allah tentang seluk beluk makhluk hidup ini perlu dukungan ilmu pengetahuan (sains) dan manusia sebagai makhluk paling sempurna yang dilengkapi dengan akal dan fikiran serta dinobatkan sebagai khalifah fil ardi (penguasa di muka bumi) diberi tugas dan wewenang untuk mengamati , meneliti, mengembangkan akal fikiran, mengembangkan kreativitas dan menganalisa spesies- spesies makhluk hidup dengan dua tujuan yaitu: Pertama, untuk membuktikan tanda – tanda kekuasaan dan kebesaran Allah semakin mantap. Kedua, untuk memgelola dan mengolah kehidupan di muka bumi ini sehingga dapat member manfaat dan meningkatkan kesejahteraan umat manusia itu sendiri.[7]
     Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan uraian singkat diatas ialah bahwa ilmu pengetahuan kealaman (natural science) khususnya tentang tentang biologi atau ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup sangat terbatas, dibandingkan dengan luasnya ciptaan Allah. Oleh, karena itu Allah SWT member isyarat kepada manusia untk mengembangkan akal fikiran (belajar) dan mengembangkan konsep – konsep ilmiah dalam rangka menguak rahasi – rahasia kehidupan agar benar – benar yakin akan tanda-tanda kekuasan dan kebesaran Allah, dan manusia tidak menyombongkan diri dimuka bumi ini, karena manusia itu sendiri merupakan makhluk ciptaan Allah.[8]

D.    Keterkaitan Pendidikan Agama Islam Dengan Fisika
Di dalam pembelajaran Pendidikan Islam tentunya ada yang berkaitan dengan Ilmu Fisika. Semisal di dalam sekolah mengajarkan 7 unsur pokok yaitu salah satunya adalah keimanan. Semisal Allah SWT Maha Besar, Allah Maha Pencipta, Allah Maha Kuasa dan lain sebagainya. Dalam menjelaskan sifat-sifat Allah SWT biasanya dengan menggunakan dalail naqli dan aqli. Sebagaimana dalil nagli bersumber dari Qur’an maupun Hadis. Semisal tentang sifat ”Allah Yang Maha Pencipta”, biasanya dalil yang digunakan adalah :

ª!$# Ï%©!$# t,n=y{ ÏNºuq»yJ¡¡9$# uÚöF{$#ur $tBur $yJßguZ÷t/ …………………….
Artinya :  ”Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya........” ( QS. As Sajadah :4 )

Di dalam pemahaman dalil di atas yang berisikan tentang langit dan bumi adalah hal yang sangat tidak mudah dijelaskan. Jadi salah satu Ilmu yang digunakan di dalam menguak rahasia-rahasia yang terkandung adalah ilmu fisika, yaitu suatu Ilmu yang mempelajari tingkah laku, sifat dan gerakan, perubahan dan potensi alam.
Disinilah yang dimadsud bahwa kaitan antara Pendidikan Agama Islam dengan fisika. Nah, berkaitan dengan dalil diatas para ahli fisika mengemukakan :
Bumi dan  planet-planet yang beredar disekitar matahari merupakan suatu alam yang teratur dimensinya sangat besar bagi ukuran manusia. Antara bumi dan matahari berjarak lebih kurang 150 juta km. Jarak ini sangat jauh bagi manusia, tapi sangat kecil bila dibandingkan dengan matahari dengan planet yang paling jauh dari sistem matahari. Dengan angka bulat jarak itu lebih kurang 40 kali lebih besar, jadi kurang lebih 6 milyar km. Lipatan jarak tersebut lebih kurang 12 milyar km merupakan dimensi yang paling besar dalam sistem matahari. Cahaya matahari lebih kurang 6 jam untuk sampai planet tersebut yang diberi nama pluton. Padahal kecepatan cahaya adalah 300.00 km per detik. Dengan demikian dapat dibayangkan berapa milyar tahun diperlukan cahaya untu perjalanan dari bintang-bintang terjauh sampai bumi kita ini.
Para ahli astro-fisika memperkirakan bahwa dimensi tersebut adalah satu sampai seratus milyar kali besarnya matahari, dan besarnya matahari adalah 300.000 kali besarnya bumi. Dan jumlah bintang-bintang yang begitu besar diperkirakan beribu-ribu milyar di angkasa yang merupakan galaksi-galaksi. Dan galaksi yang begitu dahsyat hanya merupakan satu unsur kecil dari langit, dan langit yang begitu luas merupakan bagian dari alam semesta yang telah diciptakan oleh Allah SWT. Sebagaimana dikatakan dalam surat Adz Dzariyat ayat 47 sebagai berikut :

uä!$uK¡¡9$#ur $yg»oYøt^t/ 7&÷ƒr'Î/ $¯RÎ)ur tbqãèÅqßJs9 ÇÍÐÈ  
Artinya : “ Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (kekuatan) kami dan Sesungguhnya Kamilah meluaskannya “. (QS. Adz Dzariyat : 47 )

Benda samawi yang bertebaran di angkasa sungguh banyak jumlahnya dan besar-besar seperti digambarkan di atas. Akan tetapi mereka bergerak mengikuti sunatulloh ( berkeseimbangan )artinya tidak benturan satu sama lain. Ayat di atas “ sesungguhnya kamilah yang meluaskannya” merupakan isyarat tentang ada dan berlakunya hokum grafitasi.[9]























DAFTAR RUJUKAN
Junaidi, mustofa Ali, Amin Murtadho , Sunardi , Pendidikan Kewarganegaraan,
Albona Abd Aziz , PendidikanAgama Islam Dalam Perspektif Multikulturalisme, Jakarta, PT Saadah Cipta Mandiri, 2006
Mas’ud Abdurrahman , Pendidika Islam, Malang, Hak Cipta, 2008
Kadir Djaelani,Konsepsi Pendidikan Agama Islam,(Jakarta:CV.Putra Harapan 2000)hal 9


[1] Junaidi,Ali mustofa,Murtadho amin, Sunardi, Pendidikan Kewarganegaraan, hal12
[2] Abd Aziz Albona, PendidikanAgama Islam Dalam Perspektif Multikulturalisme, Jakarta, PT Saadah Cipta Mandiri, 2006, hal 11
[3] Abdurrahman Mas’ud, Pendidika Islam, Malang, Hak Cipta, 2008, hal 13
[4] Abd Aziz Albone, Pendidikan Agama Islam Dalam Perspektif Multikulturalisasi, Jakarta, PT Saadah Cipta, 2006, hal 12
[6] Kadir Djaelani,Konsepsi Pendidikan Agama Islam,(Jakarta:CV.Putra Harapan 2000)hal 9
[7] Kadir Djaelani,Konsepsi Pendidikan Agama Islam,(Jakarta:CV.Putra Harapan 2000)hal 10-11

[8] Ibid hal 38

[9] Ibid hal 39

Tidak ada komentar:

Posting Komentar