KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikumwr.wb
Bismillahirrohmanirrohim, alhamdulillahirobbil’alamin, dengan memanjatkan
puja dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa,karena atas limpahan rahmat,
taufik , hidayahNya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul” Pengembangan Sumber Belajar PAI
Berbasis Materi Pelajaran”.
Makalah ini disusun berdasarkan hasil diskusi kelompok dan
juga dari reverensi yang relevan,agar nantinya kami berharap makalah ini dapat diterima
dengan baik di semua kalangan dan dapat memberi manfaat kepada pembacanya .
Melalui
makalah ini penyusun mengucapkan terimakasih kepada:
1.
Prof.Dr.Maftukhin,M.Ag.selaku ketua stain
tulungagung yang telah memberikan
kesempatan belajar.
2.
Drs. Munardji, M.Ag selaku dosen pengampu matakuliyah Pengembangan
Sumber Belajar PAI yang
memberikan pengarahan sehingga penulisan makalah ini terselesaikan.
3. Civitasak
ademik STAIN tulungagung.
4. Semua
pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Didalam pengerjaan makalah ini, kami
sudah berusaha sebaik mungkin, tapi mungkin dengan segala keterbatasan waktu,
kemampuan dan pengetahuan, kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.maka
dari itu saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak sangat kami
harapkan demi sempurnanya makalah ini dikemudian hari.
Wassalamu’alaikum
wr.wb
Tulungagung,oktober 2011
Penyusun
DAFTAR
ISI
Judul makalah.......................................................................................................
Kata
pengantar.......................................................................................................
Daftar
isi................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang...............................................................................................
B. Rumusan masalah............................................................................................
C. Tujuan pembahasan masalah...........................................................................
D.Batasan
masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian
pendidikan kewarganegaraan dan pendidikan Agama Islam………….
B. Bagaimana
hubungan timbal balik PKN dan PAI
C. Keterkaitan
Pendidikan Agama Islam Dengan Biologi
D. Bagaimana keterkaitan Pendidikan
Agama Islam dengan fisika
BAB III PENUTUP
Kesimpulan....................................................................................................
DAFTAR RUJUKAN
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Perlu
diketahui bahwa dalam pendidikan Agama Islam terdapat banyak sekali materi yang memerlukan penjelasan-penjelasan yang
rasional, luas dan mendalam. Untuk madsud itulah maka setiap guru agama
dituntut memperluas wawasan pengetahuan lain selain materi pendidikan Agama.
Masalahnya
adalah mampukah para pendidik khusunya Guru Pendidikan Agama Islam mengaitkan
materi Agama islam dengan iptek dan guru mata pelajaran lain ( yang beragama Islam ) mengaitkan iptek
dengan pendidikan Agama Islam ? adakah buku bacaan yang meramu kedua komponen
pengetahuan tersebut menjadi satu kesatuan yang terpadu .?
B. Rumusan
Masalah
1. Apa pengertian pendidikan
kewarganegaraan dan pendidikan agama islam?
2. Bagaimana hubungan timbale balik
antara PKN dan PAI?
3. Bagaimana keterkaitan Pendidikan
Agama Islam dengan Biologi?
4. Bagaimana keterkaitan Pendidikan
Agama Islam dengan fisika?
C. Tujuan
Masalah
1. Mengetahui pengertian pendidikan
kewarganegaraan dan pendidikan agama islam
2. Mengetahui hubungan timbale balik
antara PKN dan PAI
3. keterkaitan Pendidikan Agama Islam
dengan Biologi
4. keterkaitan Pendidikan Agama Islam
dengan fisika
D. Batasan
Masalah
Dalam
makalah ini kami membatasi hanya mengenai pengertian pendidikan kewarganegaraan
dan pengertian pendidikan agama islam serta keterkaitan pendidikan agama islam
dengan materi biologi dan fisika
BAB
II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DAN PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
1. Pengertian
Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan Kewarganegaraan yang dalam
bahasa Inggris dikenal dengan istilah civic education..(Ilmu
pengetahuan kewarganegaraan, hubungan seorang dengan orang lain dalam
perkumpulan- perkumpilan yang terorganisasir ,hubungan seseorang individu dengan
negera ).
Secara
sederhana dapat disimpulkan bahwa pendidikan kewarganegaraan (Civic
Education) adalah suatu pendidikan yang
berusaha menggabungkan unsur-unsur substatif yang meliputi demokrasi, hak-hak
asasi manusia, dan masyarakat madani melalui model pembelajaran yang
demokratis, interaktif dan.[1]
Mata
pelajaran PKn merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada warga Negara yang
memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga
Negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh
pancasila dan UUD 1945. Sebagai perwujudan pelaksanaan hak dan kewajibannya
untuk menjadi warga Negara Indonesia yang sesuai amanat Pancasila dan UUD 1945,
maka salah satu ruang lingkup mata pelajaran PKn adalah persatuan dan kesatuan
bangsa, yang meliputi, hidup agar ke bawah rukun dalam perbedaan, cinta
lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, sumpah pemuda, keutuhan Negara
Kesatuan Repiblik Indonesia, partisipasi dalam pembelaan Negara, sikap posirtif
terhadap Negara Kesatuan Republik
Indonesia, Keterbukaan dan jaminan keadilan.[2]
2. Pengertian
Pendidikan Agama Islam
Pendidikan islam seringkali
mengundang keragaman arti.Pendidikan islam, seringkali dimaksudkan sebagai
pendidikan dalam arti sempit yaitu proses belajar mengajar. Pendidikan islam bisa pula berarti
lembaga pendidikan yang didalamnya terdapat kegiatan yang menjadikan islam
sebagai identitasnya. Perkembangan
terakhir memberikan pengertian bahwa pendidikan islam diberi arti lebih
subtansial sifatnya, yaitu bukan sebagai proses belajar mengajar, maupun jenis
kelembagaan, akan tetapi lebih menekankan sebagai suatu iklim pendidikan atau “education
atmosphere”, yaitu suatu suasana pendidikan yang islami, member nafas
keislaman pada semua elemen sisitem pendidikan yang ada.[3]
Pendidikan
agama islam diberikan dengan mengikuti tuntunan bahwa agama diajarkan kepada
manusia dengan visi untuk mewujudkan manusia yang bertakwa kepada Allah SWT dan
berakhlak mulia, serta bertujuan untuk menghasilakan manusia yang jujur, adil,
berbudi pekerti, etis, saling menghargai, disiplin harmonis dan produktif, baik
personal maupun social. Pendidikan agama islam diharapkan menghasilakan manusia
yang selalu berupaya menyempurnakan iman, takwa, dan akhlak, serta aktif
membangun peradaban dan keharmonisan kehidupan, khusunya dalam memajukan
peradaban bangsa dan yang bermartabat [4]
B. Hubungan timbal balik antara PKN
dan PAI
Pentingnya Interelasi PAI dan PKN di Madrasah. PAI dan PKN, merupakan 2 mata
pelajaran yang relatif dekat antara yang satu dengan yang lainnya. Kedua materi
ini mempunyai orientasi penekanan pada aspek pembinaan dan pengembangan
kepribadian siswa, yang berakhlak mulia, beriman, bertaqwa kepada Allah SWT.,
sebagai warga Negara yang menyadari akan status, hak, dan kewajibannya.
Madrasah
sebagai salah satu institusi pendidikan Islam yang sengaja didirikan dan
diselenggarakan dengan hasrat dan niat untuk mengejawantahkan ajaran dan
nilai-nilai Islam, tentunya merasa terpanggil dan memiliki tanggungjawab moral
dan akademis untuk ikut memberikan kontribusi guna menyiapkan generasi penerus
dan pemimpin masa depan yang lebih berakhlak mulia. Salah satu bentuk kontribusinya
adalah dengan melalui pengembangan pendidikan yang berusaha melakukan
interelasi materi pelajaran antara PAI dan PKN.
` Pendidikan agama dan PKN memiliki orientasi yang berdekatan,
yaitu sama-sama berorientasi pada pengembangan kepribadian sebagai warga muslim
sekaligus warga Negara Indonesia. PAI juga memfokuskan pada peningkatan potensi
spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi mansia yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia yang mencakup etika, budi
pekerti, moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.Peningkatan potensi
spiritual mencakup pengenalan, pemahaman nilai-nilai keagamaan, yang pada
akhirnya bertujuan pada optimaliasi sebagai potensi yang dimiliki manusia yang
aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk tuhan.PKN
merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga Negara yang
memahami danmampu melaksanakan hak-hak dan kewajiban untuk menjadi warga Negara
Indonesia yang cerdas, dan terampil.
a. Hubungan timbal balik antara guru
PKN dan PAI
Bagi Guru PKn hal ini menjadi tantangan, sebab salah satu tujuan dari
mata pelajaran PKn adalah menciptakan lulusan untuk menjadi warga negara yang
baik.Berikan pemahaman kepada siswa bahwa Indonesia adalah negara yang
masyarakatnya beragam dan majemuk, sehingga negara mempunyai kewajiban untuk
melindungi seluruh masyarakat tanpa membedakan suku, agama, dan
golongannya.Negara Indonesia bukan negara agama karena masyarakat Indonesia
terdiri atas berbagai agama yang dianutnya.Meskipun demikian, negara menjamin
dan melindungi warga negaranya untuk melaksanakan dan mengamalkan ajaran
agamanya sesuai dengan kepercayaan dan keyakinan masing-masing yang dijamin
melalui konstitusi negara yaitu Undang-Undang Dasar 1945.
b. Hubungan timbal balik antara bahan
ajar PKN dan PAI
Dalam
pelajaran PAI dan PKN terdapat korelasi diantara keduanya yaitu:[5]
1.
Dalam studi pkn banyak
pembahasan tentang hal-hal yang berhubungan dengan dengan ketuhanan. Jadi saya
akan memberikan contoh korelasi tersebut dengan masalah UUD 45 di Negara
Indonesia Pasal 29 ayat 2.
2.
Dan ternyata sebelum dibuat
UUD 45 Pasal 29 Ayat 2 tersebut, agama Islam telah lebih dulu menyatakan bahwa
“bagimu agamamu, bagiku agamaku”, jelas sudah terlihat hubungan antara
pendidikan kewarganegaraan dengan pendidikan agama, Islam khususnya.
yang lebih simple lagi, kita ambil contoh Pancasila sila pertama, yang
berbunyi :
“Ketuhanan Yang Maha Esa”
“Ketuhanan Yang Maha Esa”
Seluruh warga negara Indonesia harus bertuhan, karena dasar negara
Indonesia adalah Pancasila,dan itu ditunjukkan pada sila pertama.
Jadi, tidak boleh warga negara Indonesia tidak beragama. Jika tidak
beragama tidak akan memenuhi Pancasila tersebut. Apabila seseorang tidak
beragama, otomatis dia tidak akan bertuhan pula, sedangkan sila pertama adalah
Ketuhanan Yang Maha Esa, dan itu bertolak belakang dengan Pancasila dalam ilmu
kewarganegaraan.
3.
Pada ayat yang ke-2 yaitu
“Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab”. yang berarti mengembangkan sikap saling
mencintai sesama manusia, tenggang rasa dan tidak semena-mena terhadap orang
lain. Pada ayat yang ke-2 ini, disini kita
mengetahui dengan jelas bahwa hak manusia atau hak masyarakat dan bangsa
Indonesia harus menjunjung tinggi nilai dan moral ”kemanusiaan” yaitu dimana
bangsa Indonesia harus bisa menyadari dan bersikap sebagai manusia yang
memiliki dasar dan pemikiran hidup yang memiliki toleransi dan saling
menghargai antara sesama manusia itu sendiri dan bukan berdasarkan pada “hukum
rimba”.
4.
Pada ayat yang ke-3
“Persatuan Indonesia”. yang berarti mengembangkan rasa cinta kebangsaan dan
tanah air dalam rangka memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemedekaan
yang sesuai dengan surah Al-hujarat ayat 13.
5. Sila keempat ”
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratanperwakilan” yang berarti pembicaraan dalam musyawarah dilakukan
dengan akal sehat dan hati nurani yang luhur sesuai dengan surah Al isra ayat
36.
6.
Sila kelima ” keadilan
bagi seluruh rakyat indonesia” yang berarti bersikap adil terhadap sesama
dengan tujuan menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban sesuai dengan surah
an-nahl 90.
7.
Korelasi antara Pendidikan
Agama Islam dengan Pendidikan Kewarganegaraan salah satunya adalah mengenai moral. Keduanya sama-sama
memiliki visi untuk menjadikan seorang manusia itu memiliki moral yang baik,
seperti menjadi manusia yang taat, jujur dan berkepribadian
8. Hubungan ilmu kewarganegaraan dengan ilmu pendidikan agama islam
adalah hukum.
9.
PAI bertujuan untuk, pertama, menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan,
dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta
pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim
yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT. Kedua, mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama
dan berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah,
cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh),
menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan
budaya agama dalam komunitas sekolah.
C. Keterkaitan Pendidikan Agama Islam Dengan Biologi
Dalam
pendidikan agama Islam banyak sekali dijumpai materi yang berhubungan dengan
kehidupan. Isyarat – isyarat Allah yang dituangkan dalam Al Qur’an tentang
makhluk – makhluk hidup merupakan motivasi atau dorongan untuk mengembangkan
akal pikiran dalam rangka menguak sedikit rahasia – rahasia kehidupan di muka
bumi ini.
Setelah
satu contoh dapat dilihat dalan firman Allah yang tertuang dalam bagian akhir
surat Al Ambiya’ ayat 30 sebagai berikut:[6]
وجعلنا من ا لماء كل شيئ حي افلا يؤ منو ن ……
Artinya
:”….Dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup, Tapi
mengapakah
mereka tidak juga beriman”.(Qs Al Ambiya’ : 30)
Ayat
tersebut member petunjuk bahwa Allah SWT telah menciptakan kehidupan (Al
Hayyah) dari air (sebagai bahan baku), atau tiap –tiap benda hidup berasal
dari air, artinya tanpa air tidak aka nada penghidupan. Menurut ilmu
pengetahuan, kata “ air atau ma’a”dalam bahasa arab, dapat berarti hujan,
air laut atau benda yang encer.
Untuk
lebih jelasnya dapat kita lihat petunjuk- petunjuk Allah dalam ayat berikut:
Ø Air dalam arti “ Air hujan” :
و ا نز ل من ا لسما ء ما ء فاء خر جنا به ا ز و ا جا من
نبا ت شتى…………
Artinya: “…Dan
menurunkan dari langit air hujan, maka kami tumbuhkan dengan air hujan itu
berjenis – jenis dari tumbuh – tumbuhan yang bermacam – macam”. (Qs.Thoha:53)
Ø Air dalam arti “benda encer”(spermatozoa/mani) :
خلق ا لا نسا ن من نطفة
Artinya: “ Dia telah mencipyakan manusia dari air mani
(sperma)…..”. (QS.An Nur : 45).
Ayat – ayat tersebut di atas member isyarat bahwa
mahluk hidup seperti manusia, binatang dan tumbuh- tumbuhan merupakan makhluk
hidup yang telah diciptakan Allah dari air atau benda cair (encer).
Untuk lebih memahami tanda –tanda kekuasaan
Allah tentang seluk beluk makhluk hidup ini perlu dukungan ilmu pengetahuan
(sains) dan manusia sebagai makhluk paling sempurna yang dilengkapi dengan akal
dan fikiran serta dinobatkan sebagai khalifah fil ardi (penguasa di muka
bumi) diberi tugas dan wewenang untuk mengamati , meneliti, mengembangkan akal
fikiran, mengembangkan kreativitas dan menganalisa spesies- spesies makhluk
hidup dengan dua tujuan yaitu: Pertama, untuk membuktikan tanda –
tanda kekuasaan dan kebesaran Allah semakin mantap. Kedua, untuk
memgelola dan mengolah kehidupan di muka bumi ini sehingga dapat member manfaat
dan meningkatkan kesejahteraan umat manusia itu sendiri.[7]
Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan
uraian singkat diatas ialah bahwa ilmu pengetahuan kealaman (natural science)
khususnya tentang tentang biologi atau ilmu yang mempelajari tentang makhluk
hidup sangat terbatas, dibandingkan dengan luasnya ciptaan Allah. Oleh, karena
itu Allah SWT member isyarat kepada manusia untk mengembangkan akal fikiran
(belajar) dan mengembangkan konsep – konsep ilmiah dalam rangka menguak rahasi
– rahasia kehidupan agar benar – benar yakin akan tanda-tanda kekuasan dan
kebesaran Allah, dan manusia tidak menyombongkan diri dimuka bumi ini, karena
manusia itu sendiri merupakan makhluk ciptaan Allah.[8]
D. Keterkaitan Pendidikan Agama Islam Dengan Fisika
Di
dalam pembelajaran Pendidikan Islam tentunya ada yang berkaitan dengan Ilmu Fisika.
Semisal di dalam sekolah mengajarkan 7 unsur pokok yaitu salah satunya adalah
keimanan. Semisal Allah SWT Maha Besar, Allah Maha Pencipta, Allah Maha Kuasa
dan lain sebagainya. Dalam menjelaskan sifat-sifat Allah SWT biasanya dengan
menggunakan dalail naqli dan aqli. Sebagaimana dalil nagli bersumber dari
Qur’an maupun Hadis. Semisal tentang sifat ”Allah Yang Maha Pencipta”, biasanya
dalil yang digunakan adalah :
ª!$# Ï%©!$# t,n=y{ ÏNºuq»yJ¡¡9$# uÚöF{$#ur $tBur $yJßguZ÷t/ …………………….
Artinya : ”Allah
lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara
keduanya........” ( QS. As Sajadah :4 )
Di dalam pemahaman dalil di atas yang berisikan tentang
langit dan bumi adalah hal yang sangat tidak mudah dijelaskan. Jadi salah satu
Ilmu yang digunakan di dalam menguak rahasia-rahasia yang terkandung adalah
ilmu fisika, yaitu suatu Ilmu yang mempelajari tingkah laku, sifat dan gerakan,
perubahan dan potensi alam.
Disinilah yang dimadsud bahwa kaitan antara Pendidikan
Agama Islam dengan fisika. Nah, berkaitan dengan dalil diatas para ahli fisika
mengemukakan :
Bumi dan
planet-planet yang beredar disekitar matahari merupakan suatu alam yang
teratur dimensinya sangat besar bagi ukuran manusia. Antara bumi dan matahari
berjarak lebih kurang 150 juta km. Jarak ini sangat jauh bagi manusia, tapi
sangat kecil bila dibandingkan dengan matahari dengan planet yang paling jauh
dari sistem matahari. Dengan angka bulat jarak itu lebih kurang 40 kali lebih
besar, jadi kurang lebih 6 milyar km. Lipatan jarak tersebut lebih kurang 12
milyar km merupakan dimensi yang paling besar dalam sistem matahari. Cahaya
matahari lebih kurang 6 jam untuk sampai planet tersebut yang diberi nama
pluton. Padahal kecepatan cahaya adalah 300.00 km per detik. Dengan demikian dapat
dibayangkan berapa milyar tahun diperlukan cahaya untu perjalanan dari
bintang-bintang terjauh sampai bumi kita ini.
Para ahli astro-fisika memperkirakan bahwa dimensi
tersebut adalah satu sampai seratus milyar kali besarnya matahari, dan besarnya
matahari adalah 300.000 kali besarnya bumi. Dan jumlah bintang-bintang yang
begitu besar diperkirakan beribu-ribu milyar di angkasa yang merupakan
galaksi-galaksi. Dan galaksi yang begitu dahsyat hanya merupakan satu unsur
kecil dari langit, dan langit yang begitu luas merupakan bagian dari alam
semesta yang telah diciptakan oleh Allah SWT. Sebagaimana dikatakan dalam surat
Adz Dzariyat ayat 47 sebagai berikut :
uä!$uK¡¡9$#ur $yg»oYøt^t/ 7&÷r'Î/ $¯RÎ)ur tbqãèÅqßJs9 ÇÍÐÈ
Artinya
: “ Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (kekuatan) kami dan
Sesungguhnya Kamilah meluaskannya “. (QS. Adz Dzariyat : 47 )
Benda
samawi yang bertebaran di angkasa sungguh banyak jumlahnya dan besar-besar
seperti digambarkan di atas. Akan tetapi mereka bergerak mengikuti sunatulloh (
berkeseimbangan )artinya tidak benturan satu sama lain. Ayat di atas “
sesungguhnya kamilah yang meluaskannya” merupakan isyarat tentang ada dan
berlakunya hokum grafitasi.[9]
DAFTAR RUJUKAN
Junaidi,
mustofa Ali, Amin Murtadho , Sunardi , Pendidikan Kewarganegaraan,
Albona
Abd Aziz , PendidikanAgama Islam Dalam Perspektif Multikulturalisme,
Jakarta, PT Saadah Cipta Mandiri, 2006
Mas’ud
Abdurrahman , Pendidika Islam, Malang, Hak Cipta, 2008
Kadir Djaelani,Konsepsi Pendidikan Agama Islam,(Jakarta:CV.Putra
Harapan 2000)hal 9
[1]
Junaidi,Ali mustofa,Murtadho amin, Sunardi, Pendidikan Kewarganegaraan,
hal12
[2] Abd
Aziz Albona, PendidikanAgama Islam Dalam Perspektif Multikulturalisme,
Jakarta, PT Saadah Cipta Mandiri, 2006, hal 11
[3]
Abdurrahman Mas’ud, Pendidika Islam, Malang, Hak Cipta, 2008, hal
13
[4] Abd
Aziz Albone, Pendidikan Agama Islam Dalam Perspektif Multikulturalisasi,
Jakarta, PT Saadah Cipta, 2006, hal 12
[6]
Kadir Djaelani,Konsepsi Pendidikan Agama Islam,(Jakarta:CV.Putra Harapan
2000)hal 9
[7]
Kadir Djaelani,Konsepsi Pendidikan Agama Islam,(Jakarta:CV.Putra Harapan
2000)hal 10-11
[8] Ibid
hal 38
[9]
Ibid hal 39
Tidak ada komentar:
Posting Komentar